Saling Berbagi Ilmu Untuk Menuju Tahun Kebangkitan Teknologi dan Informasi.

3 Agu 2011

Mengembangkan Mata Pelajaran TIK SMA sesuai KTSP

Bagaimanakah kita akan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terutama untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMA ? Jika kita mengikuti KTSP TIK untuk tingkat SMA yang diberikan pemerintah (depdiknas), seharusnya pembagian kompetensi dasar/materi sesuai dengan berikut ini:
Kelas X: Pada awal pembelajaran biasanya guru memberikan pengantar TIK yang di dalamnya memuat etika dan moral dalam penggunakan TIK. Namun, biasanya siswa akan merasa bosan karena materi ini terlalu teoritis dan sulit diterapkan dalam kondisi nyata saat ini. Selanjutnya, perangkat lunak pengolah kata. Materi ini biasanya diberikan untuk kelas X semester 1. Banyak sekolah yang menggunakan Microsoft Word sebagai perangkat lunaknya. Entah itu perangkat lunak asli atau bajakan biasanya kurang diperhatikan. Namun, sebagai seorang pengajar alangkah baiknya jika kita mulai membiasakan diri dan memberikan contoh kepada anak didik kita untuk menggunakan perangkat lunak asli atau menggunakan alternatif lain yaitu menggunakan open source, misalnya menggunakan writer (open office).
Di semester 2, menurut kurikulum, siswa SMA akan mendapat materi perangkat lunak pengolah angka, dan sekolah biasanya menggunakan Microsoft Excel. Alternatif lain, Anda bisa menggunakan calculator (open ofice).
Kelas XI: Di semester 1, biasanya siswa belajar internet dan perkembangannya termasuk di dalamnya pembuatan website (situs) dengan Notepad atau Frontpage bahkan menggunakan Dreamweaver. Sedangkan di semester 2, siswa akan mempelajari perangkat lunak database. Dalam praktiknya, biasanya sekolah menggunakan Microsoft Access atau Visual Basic, sekaligus siswa-siswa juga belajar tentang bahasa pemrograman. Sebagai guru, jika Anda ingin mengembangkan diri Anda dapat menggunakan software-software open source yang dapat di install di sistem operasi windows ataupun linux.
Kelas XII: Kebanyakan sekolah biasanya memberikan materi perangkat lunak grafis yang di dalamnya menggunakan perangkat lunak grafis berbasis vektor ataupun bitmap. Dalam praktiknya, biasanya banyak yang menggunakan Corel Draw atau Photosop. Ada juga yang menggunakan 3Ds Max untuk membuat animasi-animasi tiga dimensi.
Memberikan materi TIK di SMA memang penuh dengan dilematika. Dengan tuntutan kurikulum dari pemerintah, beban belajar yang diterima siswa dalam 1 minggu = 2jp tidaklah cukup untuk diterimakan. Padahal kita harus memberikan terori, sekaligus praktikkum. Belum lagi kemampuan siswa-siswa yang berbeda, ini juga akan berpengaruh terhadap kurikulum yang akan kita kembangkan. Kondisi lingkungan siswa pun juga berpegaruh terhadap kurikulum yang akan kita kembangkan. Akibatnya, kurikulum yang akan diberikan pada siswa-siswa di perkotaan akan berbeda dengan kurikulum yang akan diberikan pada siswa-siswa di pedesaan. Selain itu, kita juga harus memperhatikan kondisi psikis siswa SMA yang cenderung lebih menyukai praktikkum dari pada teori. Siswa SMA biasanya lebih suka dengan hal-hal praktis dan grafis dalam praktikku TIK.
Pada prinsipnya, materi TIK di SMA seharusnya disusun supaya kita (pengajar) dapat memberikan pengalaman pada siswa-siswanya untuk dapat mengenal TIK secara umum, bukan untuk menjadikan siswanya profesional dalam bidang tertentu. Sehingga ketika para siswa ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi para siswa tidak terlalu ketinggalan dengan siswa-siswa dari sekolah lain dan siap untuk mempelajari atau mendalami TIK.
Tantangan kita ke depan adalah bagaimana kita dapat mengembangkan kurikulum dengan software-software open source dan bukan menggunakan software bajakan. Agar TIK di Indonesia semakin maju sehingga bermanfaat bagi kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger